Jumat, 03 September 2010

Manfaat buah kiwi

Buah kiwi buah yang mungil Bentuknya lonjong, berwarna coklat, kulitnya berambut, jika dibelah daging buahnya berwarna hijau dan juga ada yang gold ‘kuning’.

Buah yang Rendah Lemak & Kaya Serat, padat gizi dan Tinggi Vitamin & Mineral sebaiknya dimakan saat segar.
Tekstur buah kiwi lunak dan banyak mengandung air. Karenanya kiwi sangat mudah rusak, baik kerusakan fisik maupun kimiawi. Kandungan vitamin dan mineral sangat mudah rusak jika terkena panas. Seperti vitamin C, karenanya disarankan untuk mengkonsumsi buah kiwi dalam keadaan segar.

Buah Kiwi ini berasal dari China, dikenal dengan nama Chinese gooseberry. Tetapi lebih terkenal dengan ‘Buah Selandia Baru’
Buah ini dibawa ke Selandia Baru sekitar awal abad 20 oleh kepala sekolah Wanganui Girls College, Isabel Fraser.

Peneliti dari Health Science Zespri Internasional dari New Zealand, Lynley Drummond mengatakan buah kiwi sarat gizi. Bermanfaat sebagai sumber vitamin, mineral dan antioksidan yang tinggi.
“Buah kiwi juga sarat phytonutrients yang baik bagi kesehatan, karena akan menghasilkan polyphenols sebagai antioksidan bagi tubuh, enzim untuk pencernaan dan karotenoids yang bermanfaat sebagai antioksidan dan kesehatan mata,” tuturnya.

“Kandungan antioksidan dalam buah juga dapat membantu imunitas tubuh mengatasi radikal bebas berlebih dengan memberikan donor elektron. Sebenarnya, radikal bebas dapat dianggap sebagai amunisi untuk melumpuhkan penyakit yang disebabkan virus atau bakteri. Namun jika terlalu banyak bisa berbahaya,” jelas Inge, Dokter Spesialis Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Inge Permadhi MS, SpGK.

Dr Fiastuti Witjaksono, Dokter Spesialis Gizi Klinik di Departemen Radioterapi RS Cipto Mangunkusumo , mengatakan buah kiwi jenis Gold mengandung vitamin E lebih banyak dibanding buah lainnya. “Kandungannya mencapai 1,49 miligram per 100 gram,” kata dia dalam sebuah workshop di Jakarta, Selasa lalu. Sedangkan kiwi jenis Green, memiliki kandungan vitamin E sedikit lebih rendah, yakni 1,46 miligram per 100 gram.

“Oksidasi menyebabkan kerusakan sel. Efeknya bisa berupa penuaan dini, penyakit kardiovaskuler dan kanker. Konsumsi buah kiwi secara teratur dapat berfungsi sebagai elemen pembantu penyembuhan penyakit kanker. Antioksidannya melindungi tubuh dari radikal bebas dan mencegah kerusakan sel” lanjut dr. Fiastuti Witjakson.

Kiwi

Dr. Fiastuti bahkan mengatakan secara tidak langsung kiwi dalam dosis tinggi dapat menyembuhkan penyakit kanker sehingga bisa digunakan untuk melengkapi metode-metode pengobatan kanker lainnya seperti kemoterapi dan radioterapi.”Kiwi termasuk dalam buah-buahan yang secara spesifik memiliki zat anti-kanker. Kiwi memiliki klorofil unik pencegah kanker dan beta karotena dalam daging buahnya,” terang Fiastuti.

Selain itu, kiwi mengandung karote-noid. Zat tersebut biasa terdapat pada buah berwarna merah atau kuning. Karo-tenoid berperan pada proses degenerasi sel di mata akibat oksidasi. Karotenoid pada kiwi akan menghasilkan lutein yang bersifat menghambat oksidasi sel mata.”Dengan mengonsumsi kiwi secara teratur, katarak yang ditimbulkan oksidasi pada sel mata bisa dicegah,” imbuh Fiastuti.Zat antioksidan lain pada kiwi adalah vitamin C dan E/Keduanya berada dalam kadar yang cukup tinggi sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh akan kedua vitamin itu.

Sumber: Berbagai Sumber