Senin, 13 September 2010

Kanker payudara

Penyebab kematian kedua terbesar pada wanita di Indonesia setelah kanker leher rahim (kanker serviks) adalah kanker payudara. Menurut data dari Rumah Sakit Kanker Dharmais (2009) terdapat 126 kasus kanker payudara dari tiap 100.000 populasi wanita.

Sebenarnya, pengidap kanker payudara bisa sembuh. Risiko kematian pun bisa diminimalisir, jika kanker terdeteksi lebih cepat. Untuk itu sebagai wanita Anda harus mengetahui gejala-gejala kanker payudara. Segera periksakan diri ke dokter yang tepat jika Anda menemui gejala berikut.

- Benjolan di payudara
Jangan menyepelekan benjolan yang terdapat di payudara sekecil apapun itu. Umumnya, benjolan tidak terasa sakit dan ukurannya hanya sebesar kacang tanah. Tetapi, jika benjolan tersebut merupakan kanker lama-kelamaan ukurannya akan membesar. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara teratur. Jika ada benjolan yang mencurigakan segera periksa ke dokter.

- Perubahan bentuk dan warna pada puting
Jika ada perubahan bentuk atau warna pada puting susu, Anda juga harus lebih waspada. Biasanya pada pasien kanker payudara puting tertarik ke dalam (retraksi), berwarna merah atau kecoklatan. Keadaan kulit pun mengkerut seperti kulit jeruk.

- Keluar darah dari puting
Salah satu gejala kanker payudara adalah keluarnya darah dari puting. Warnanya pun tidak selalu merah bisa juga agak kecoklatan. Untuk itu jika puting mengeluarkan cairan berwarna, segeralah konsultasi ke dokter.

- Pembesaran kelenjar getah bening
Pembesaran atau pembangkakan kelenjar getah bening juga salah satu gejala kanker payudara. Jika Anda menemui pembesaran getah bening di ketiak, bengkak pada lengan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.

Ingatlah bahwa Anda yang paling tahu keadaan tubuh Anda. Jika ada perubahan dan Anda mencurigainya jangan tunda untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Penanganan yang lebih cepat bisa mengurangi risiko kematian.

Deteksi Kanker Lewat Napas

Studi tentang deteksi kanker terus dikembangkan untuk menekan jumlah penderita. Setelah air liur dan penciuman anjing, kini dikembangkan teknologi untuk mendeteksi kanker lewat napas.

Seperti dikutip dari laman Guardian, sejumlah ilmuwan Technion Israel Institute of Technology, mengembangkan prototipe alat tes napas yang dapat mengidentifikasi empat jenis kanker paling populer: paru-paru, usus besar, payudara, dan prostat.

Mereka melakukan tes terhadap 177 responden yang sebagian sehat dan sisanya menderita satu dari empat jenis kanker tadi. Tes dilakukan untuk melihat apakah alat deteksi napas itu bekerja dengan baik saat digunakan pada responden yang sehat dan sakit.

Hasilnya, sensor elektronik yang ditempel di mulut itu memberitahukan hasil secara akurat. Alat tak memberikan reaksi ketika digunakan pada responden sehat. Namun, bereaksi ketika digunakan pada responden yang sakit sesuai jenis kanker.

"Penelitian menunjukkan bahwa 'hidung elektronik' ini bisa membedakan antara napas yang sehat dan 'ganas', sekaligus mengklasifikasi napas pasien dengan jenis kanker berbeda," kata Professor Abraham Kuten yang memimpin penelitian.

Sensor elektronik itu memiliki nanopartikel emas yang dapat mengendus bahan kimia unik yang dilepas sel kanker ketika tumor mulai tumbuh. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal bulanan British Journal of Cancer.

"Harapannya, alat ini menjadi cara mudah untuk memantau efektivitas pengobatan kanker dan mendeteksi keganasannya." (pet)

Aktivitas Ini Bisa Cegah Kanker Payudara

Temuan pada penelitian yang dilakukan Eropa baru-baru ini memberikan keuntungan pada para ibu rumah tangga. Laporan Epidemiologi dan pencegahan kanker menyatakan, pekerjaan rumah tangga mampu melindungi wanita dari risiko terkena penyakit kanker payudara.

Pada riset yang dilansir laman Genius Beauty, peneliti mengamati 200 ribu wanita dari sembilan negara Eropa selama 6,5 tahun. Mereka menganalisis bagaimana wanita menghabiskan 16-17 jam per minggu mengerjakan tugas-tugas rumah tangga seperti memasak, membersihkan rumah, mencuci dan sejenisnya.

Hasilnya, ternyata aktivitas fisik moderat memberikan manfaat bagi kesehatan wanita lebih baik daripada olahraga intensif di pusat kebugaran.

Temuan menunjukkan, pekerjaan rumah tangga mengurangi risiko kanker payudara sebesar 30 persen pada wanita di usia sebelum menopause. Pada wanita yang telah memasuki masa menopause, pekerjaan rumah tangga mengurangi risiko kanker payudara sebesar 20 persen.

Jadi, lakukan pekerjaan rumah tangga agar tetap sehat!

Riset: Multivitamin Naikkan Risiko Kanker

Perempuan yang mengonsumsi multivitamin tiap hari berpotensi mengidap kanker payudara. Demikian menurut studi yang dilakukan lebih dari sepuluh tahun terhadap 35 ribu perempuan oleh tim peneliti Karolinska Institute, Swedia, yang dimuat dalam jurnal the American Journal of Clinical Nutrition.

Penemuan tersebut mengguncang industri kesehatan Australia yang terus mendesak agar konsumen multivitamin tidak panik. Dalam penelitian tersebut, para peneliti menemukan bahwa mereka yang secara rutin mengonsumsi pil multivitamin meningkatkan risiko tumbuh tumor hingga 19 persen.

Hasil penelitian ini, seperti dikutip dari laman news.com.au, Minggu 18 April 2010, sangat mengkhawatirkan dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Banyak perempuan justru mengonsumsi multivitamin karena yakin suplemen tersebut bisa mencegah penyakit-penyakit kronis seperti kanker.

Secara biologis, pendapat tersebut dapat dijelaskan demikian. Mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral secara signifikan meningkatkan kerapatan atau kepadatan jaringan payudara yang merupakan faktor risiko tinggi pemicu kanker payudara. Asam folat, yang sering terkandung dalam bentuk padat dalam multivitamin, juga mampu meningkatkan pertumbuhan tumor.

Penemuan para peneliti Swedia ini disambut para pakar kesehatan Australia dengan ketertarikan dan kewaspadaan. Kanker payudara merupakan kanker paling umum diidap perempuan di Australia. Lebih dari 12 ribu wanita di Australia mengidap tumor ganas yang menewaskan lebih dari 2.7
00 perempuan tiap tahun. Satu dari sembilan perempuan di “Negeri Kanguru” tersebut akan didiagnosa mengidap penyakit mematikan ini pada usia 85 tahun.

“Hasil dari studi prospektif ini mengungkapkan bahwa penggunaan multivitamin bisa meningkatkan risiko kanker payudara,” kata ketua tim peneliti, Susanna Larrson.

Multivitamin termasuk bisnis besar di Australia. Produsen terkemuka multivitamin, Blackmores, bahkan meraup laba sebesar A$30,6 juta sebelum pajak untuk tahun fiskal tahun lalu. Sejumlah ahli gizi dan diet telah menegaskan bahwa suplemen tidak diperlukan karena tubuh manusia lebih mudah menyerap nutrisi dari makanan dibanding dari suplemen.

Segenggam Kacang Cegah Kanker Payudara

Mengonsumsi segenggam kacang (sekitar 2 ons) setiap minggu bisa menghambat perkembangan sel pemicu kanker payudara. Demikian hasil studi yang dilakukan tim peneliti dari Universitas Harvard Amerika Serikat.

Studi yang dilakukan terhadap 30.000 remaja putri itu menunjukkan, konsumsi kacang secara rutin mampu mereduksi pertumbuhan benign breast disease (BBD), penanda tumor payudara.

Para peneliti meminta seluruh responden mengisi kuesioner tentang program diet mereka dengan kacang. Empat tahun kemudian, mereka diminta mengisi kuesioner kembali untuk menganalisa pengaruhnya.

Hasilnya, konsumsi kacang minimal 2 ons per minggu mengurangi risiko penyakit kanker payudara sebesar 36 persen dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi kacang. Demikian pula konsumsi makanan mengandung kadar fiber tinggi (lebih 25 gram) dapat mengurangi risiko mengidap BBD sebesar 25 persen.

Kandungan asam lemak omega-3 dalam kacang memberikan efek antikanker. Sementara makanan mengandung fiber kaya akan vitamin, zinc, dan antioksidan yang bermanfaat untuk melawan kanker.

Sementara penelitian terdahulu mengungkap, ekstrak buah pare (bitter melon) yang banyak tumbuh di negara tropis seperti Indonesia sebagai makanan antikanker yang cukup efektif. Buah berasa pahit itu mengandung zat hijau yang bisa menghentikan reproduksi sel kanker dan mematikannya.

Buah dari Surga Pencegah Kanker

Tahukah Anda bahwa ada buah yang dalam kitab suci agama Islam merupakan buah yang dapat ditemukan di surga? Delima disebutkan sebanyak tiga kali sebagai salah satu buah yang akan ditemukan di surga.

Daun buah delima mengilap dan bertekstur, keras, kasar dan sempit berbentuk tombak. Sementara buahnya berbentuk biji warna pink kemerah-merahan dengan warna bunga yang bervariasi.

Dimuat dalam Today's Zaman, khasiat delima bagi kesehatan sangat luas. Buahnya merupakan sumber natrium, mengandung riboflavin, thiamine, niacin, vitamin C, kalsium dan fosfor. Dalam berbagai penelitian, kandungan dalam buah delima mampu menghambat dan mematikan sel-sel kanker dan beberapa penyakit kronis lainnya.

Sebuah studi tim dari California menemukan bahwa buah delima kaya ellagitannin, sejenis bahan kimia yang menahan produksi enzim aromatase. Enzim ini yang berperan memicu pertumbuhan sel tumor dan kanker payudara.

Di banyak negara Timur Tengah, delima jamak digunakan untuk membuat jelly, saus dan sirup dalam berbagai hidangan makanan dan minuman tradisional. (pet)

Minyak Ikan Kurangi Risiko Kanker Payudara

Suplemen minyak ikan tak hanya bagus untuk maksimalkan tumbuh kembang anak. Minyak ikan juga berperan mengurangi risiko kanker payudara pada wanita dewasa.

Seperti dikutip dari laman Daily Mail, penelitian Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle mengungkap, konsumsi minyak ikan secara teratur dapat mengurangi risiko kanker payudara hingga sepertiga.

Penelitian terhadap 35.000 wanita menemukan bahwa mereka yang secara teratur mengonsumsi suplemen minyak ikan memiliki risiko 32 persen lebih rendah terserang penyakit ini. Kandungan asam lemak omega 3 di dalamnya bermanfaat mengurangi pengembangan tumor di lapisan payudara.

Jenis tumor yang tumbuh dalam sel-sel yang melapisi saluran payudara itu, 80 persen menjadi penyebab dari 45.000 kasus kanker payudara yang didiagnosa di Britania setiap tahunnya.

Dr Emily White, yang memimpin penelitian mengatakan, "Mungkin jumlah asam lemak omega-3 dalam suplemen minyak ikan lebih tinggi daripada asam lemak omega 3 dari makanan lain.” UK Food Standards Agency menyarankanmengonsumsi minyak ikan setidaknya satu porsi minyak ikan seminggu.

Selama ini, minyak ikan dikenal manfaatnya bagi kesehatan dan peningkatan kualitas otak. Dan, baru kali ini minyak ikan dihubungkan dengan kemungkinan penurunan kasus kanker payudara. "Hal ini sangat jarang terjadi, studi tunggal ini harus digunakan sebagai acuan studi yang lebih komprehensif," Edward Giovannucci, profesor gizi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health, menambahkan.

Aborsi Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Tindakan aborsi dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker payudara di kemudian hari. Wanita yang melakukan aborsi tiga kali lebih rentan terkena kanker payudara daripada wanita yang tak pernah melakukannya.

Sebuah tim periset dari University of Colombo di Sri Lanka meneliti bagaimana menyusui mampu melindungi wanita dari penyakit mematikan itu. Seperti dikutip dari laman Genius Beauty, kesimpulan penelitian itu menemukan faktor risiko tertinggi penyebab kanker payudara adalah aborsi.

Sementara saat wanita memasuki masa menopause dicatat sebagai faktor mempengaruhi terjadinya kanker payudara. Sebab lain adalah kebiasaan merokok.

Studi ini adalah studi keempat yang menunjukkan hubungan antara aborsi dan kanker payudara dalam 14 bulan terakhir ini. Penelitian sebelumnya dilakukan di Cina, Turki dan Amerika Serikat melaporkan hasil yang sama. Meskipun dalam beberapa kasus hubungan sebab-akibat ini masih diperdebatkan.(np)

sumber : vivanews