Selasa, 30 November 2010

Menjadi Bisnisman, Siapa Takut ??

Negara indonesia merupakan negara yang besar dan banyak penduduknya, jumlah penduduknya masuk peringkat ketiga setelah Negara China dan India. Negara indonesia yang banyak penduduknya namun sedikit sekali yang punya jiwa entrepreneur alias bisnisman sehingga pengangguran di indonesia masih cukup tinggi. Entrepreneur indonesia keberadaanya hanya 10% dari jumlah penduduk indonesia. Oleh karenai itu peluang yang besar dan kemungkinan sukses untuk menjadi bisnisman.
BISNIS
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
PROSES BISNIS
Proses bisnis adalah suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Banyak definisi yang telah dijabarkan oleh para ahli manajemen mengenai proses bisnis (lihat bacaan lanjutan). Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
1. Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran yang jelas.
2. Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
3. Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
4. Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
5. Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
6. Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.
Sering kali pemilik proses, yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja dan pengembangan berkesinambungan dari proses, juga dianggap sebagai suatu karakteristik proses bisnis.
RESEP BISNIS DARI BAHASA JAWA
Resep Sukses Berwirausaha Dengan Empat " Ti " Resep ini saya kembangkan dari bahasa Jawa : Titen seTiti ngaTi-ati Tirakat.
Titen Titen dalam bahasa Indonesia berarti Hafal, mengetahui, memahami, menguasai. Hal ini mengandung filosofi, bahwa untuk sukses kita perlu memiliki ilmu yang mumpuni yang didapat dengan banyak belajar, baik melalui media visual, audio, audiovisual, internet, maupun belajar langsung dari pengalaman orang lain. Sumber kekayaan pada hakekatnya dari seberapa banyak ilmu yang kita miliki, kita bisa bertanya, berapa milyar dollar isi kepala Bill Gates ? Dalam konteks customer service, pelanggan kita pasti akan senang kalau kita mengetahui data pribadinya, nama lengkapnya, gelarnya, ulangtahun-nya, prestasinya, dll. Seorang customer kita yang hari ini ulang tahun pasti akan bangga apabila tiba-tiba kita memberikan hadiah kecil kepadanya. Apakah kita hafal nama semua customer kita ?
SeTiti Setiti artinya Teliti. Enterpreneur yang sukses diharapkan mempunyai sifat teliti. Selalu teliti terhadap kualitas produk/jasanya, teliti dalam mengelola keuangan usahanya. Jargon "teliti sebelum membeli "perlu benar benar dihayati dan diterapkan oleh entrepreneur, karena sebelum kita melakukan Penjualan, tentu kita juga melakukan Pembelian. Disamping menjadi Penjual yang hebat, seorang entrepreneur juga dituntut untuk menjadi Pembeli yang Hebat pula. Pengusaha Warung Bakso yang hebat, tentu harus teliti dalam membeli semua bahan baku masakannya, agar masakannya Lezat dan memenuhi selera konsumennya.
Ngati-ati Ngati-ati artinya berhati-hati. Entrepreneur sukses harus selalu berhati-hati dalam menjalankan usahanya, agar tidak ditipu konsumen nakal, karyawan nakal , dll. Sikap kehati-hatian ini sangat penting untuk diperhatikan dan dilatih. Entrepreneur harus bisa mengembangkan system " keamanan " yang baik dalam menjaga seluruh asset usahanya, dari kemungkinan dicuri, ditipu, dimanipulasi, dll.
Tirakat Berarti mampu menahan segala kesulitan, menahan diri untuk tidak bersenang-senang. Pada tahap awal usaha seringkali banyak kesulitan dan permasalahan yang kita hadapi, serta banyak godaan untuk segera "menikmati hasil ". Dalam budaya Jawa istilah "Tirakat" sering diikuti dengan laku Puasa. Dalam budaya Cina, orang Cina melakukan tirakat dengan makan bubur sebelum sukses. Dalam ilmunya R.Kiyosaki, kita tidak boleh tergoda untuk memiliki Liabilitas, sebelum Asset kita benar-benar bekerja menghasilkan kekayaan bagi kita. Entrepreneur harus terlatih untuk tidak " berbuka Puasa " sebelum waktunya tiba. Sehingga kita tidak terjebak pada pengalihan asset menjadi Liabilitas.
Ke-empat hal di atas diharapkan mampu dilatih dan dilaksanakan secara bersamaan dengan konsisten, agar sukses dalam berwirausaha.
Selain itu dalam menjalankan bisnis or entrepreneur membutuhkan planning, inspirasi, creative dan kerja keras untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Sumber : dari berbagai sumber : catatan facebook Farouk Al Madina's dan wikipedia.org